Rabu, 09 April 2014

PENGKHIANAT TERBESAR DALAM DUNIA SEPAKBOLA

Posted by Unknown on 21.34

Fernando Torres
Fernando Torres memang tidak pindah ke rival abadi Liverpool seperti Everton atau Manchester United, tapi dia cukup melukai hati para penggemar Liverpool dengan kepindahannya ke Chelsea pada pertengahan musim yang buruk yang sedang dihadapi The Reds. Dia memberikan Liverpool seuatu nilai transfer yang sangat besar yaitu 50 juta pound, tapi uang tersebut di investasi kembali dengan buruk karena penampilan Andrew Carroll yang jauh dibawah yang diperkirakan. Sekarang, Torres masih kesulitan untuk dapat membobol gawang lawan di Chelsea. Dia tidak akan mendapat kesulitan tersebut apabila sekarang masih di Liverpool kareana dia akan mendapatkan umpan-umpan yang akurat dari service Luis Suarez dan mencetak gol tidak akan menjadi sesulit yang dialaminya sekarang. Walau begitu, Torres mengakui bahwa hidup di Liverpool jauh lebih nyaman daripada hidup di London bersama Chelsea.

Michael Owen

Tidak seperti Torres, Michael Owen memang melakukan kepindahan ke ke rival abadi mantan klubnya hanya saja tidak secara langsung. Setelah mencetak dirinya sebagai legenda Liverpool pada akhir 90an dan awal 00an, Owen pindah dari Newcastle menuju Manchester United pada tahun 2009, membuat hampir seluruh fans Liverpool membenci mantan pemain berjulukan "Golden Boy" mereka. Sebenarnya sulit memberikan julukan penghianat sejati kepada Owen dikarenakan setelah sentuhan emasnya berakhir bersama Newcastle United, Owen kesulitan mencari klub baru yang membuat agen pribadinya harus membuat 34 halaman brosur yang disebarkan kepada klub-klub agar mau meminang mantan striker Real Madrid tersebut. Strategi tersebut berjalan sempurna karena sekarang Owen sukses menjadi striker lapis kedua / backup bagi Manchester United dan sudah memberikan sebuah trophies selama di Old Trafford. Banyak orang masih mengingat moment saat dia mencetak gol penentu kemenangan pada partai Manchester Derby pada liga primer Inggris musim 2009-10.Sekarang Owen bermain utk klub Premier League yaitu Stoke City.

Ian Wright

Sebelum Ian Wright menjadi legenda Arsenal, dia merupakan striker Crystal Palace, dan memiliki kesuksesan bersamanya. Selama enam musim bersama Crystal Palace, Wright mencetak 100 gol dalam 254 kali pertandingan dengan rasio gol 2,5 pertandingan. Tidak seperti kebanyakan pemain yang berada di list ini, kepergian Wright dari Crystal Palace tidak menjadikannya penghianat, Palace merupakan sebuah klub kecil pada tahun 1991 sedangkan Arsenal merupakan pemenang trophies. Yang menjadikan Wright dianggap penghianat oleh seluruh fans Crystal Palace atau bagi sebagian besar orang adalah pada musim pertamanya bersama Arsenal, saat meninggalkan Palace pada awal musimnya, Wright mencetak gol yang membuat Crystal Palace terdegradasi dari liga primer Inggris, dan jelas itu sangat menyakitkan para fans Palace.

Carlos Tevez

Alasan utama yang membuat Carlos Teves masuk ke dalam list ini adalah dia memutuskan untuk meninggalkan Manchester United menuju ke rival abadi satu kotanya Manchester City, itupun setelah harga 25,5 juta pound yang diinginkan telah tercapai. Tapi hal itu saja tidak membuat Carlos Teves seorang penghianat. Perlakuannya pada masa awal karir sepakbolanya bersama Corinthians juga termasuk berkhianat, diperintahkan agar tidak pindah, Tevez malah menolak diturunkan atau bermain bersama Corinthians, dan hal itu memaksa klub Brazil tersebut menempatkan dirinya pada list penjualan pemain, dan membuat dirinya berlabuh bersama West Ham. Sekarang bersama Manchester City, sifat asli penghianat Carlos Tevez sedang mendapatkan perhatian banyak orang, atas perlakuannya saat partai liga champions kemarin Manchester City melawan Bayern Munich tidak ingin diturunkan walaupun dirinya tidak mengalami cedera dan harusnya siap tampil.

Luis Enrique

Pada usia 41, Luis Enrique memulai awal yang impresif untuk karir sebagai manager. Dia telah mendidik generasi muda Barcelona di tim Barcelona B sejak 2008 dan pada musim 2011, dia pindah untuk melatih Roma, dimana ironisnya, dia kembali harus memimpin tim yang diisi oleh generasi-generasi muda yang menjanjikan, seperti Miralem Pjanic dan Erik Lamela. Hal yang banyak orang tidak ketahui tentang Luis Enrique adalah, dia banyak menghabiskan awal-awal karirnya bersama Real Madrid sebelum pindah ke Barcelona setelah masa kontraknya berakhir. Alasan mengapa kepindahan Luis Enrique dari Real Madrid menuju Barcelona tidak dipermasalahkan banyak orang adalah dirinya tidak pernah menjadi pemain kunci bersama Real Madrid dan juga Real tidak berniatan untuk memperpanjang kontraknya, dia hanya mencetak 18 gol selama berseragam Real Madrid. Luis Enrique membuat Real menyesal, kepindahannya ke Barcelona tidak memberikan uang sedikitpun masuk ke kantong Real dikarenakan dia pindah setelah dirinya menjadi pemain lepas setelah kontraknya berakhir, berseragam Barcelona dengan segera dirinya menjadi pencetak gol yang sangat menguntungkan bagi Barcelona, mencetak 109 gol dalam 300 kali penampilannya bersama Barca, dan memenangkan dua La Liga trophies, dua piala Copa Del Reys, satu Supercopa Espana, satu UEFA Cup Winners Cup dan satu UEFA Super Cup.

Bernd Schuster

Mantan manager Real Madrid ini mempunyai karir kepelatihan yang sederhana, tapi sebagai seorang pemain, kepindahan Bernd Schuster antar klub menjadi sebuah kontroversi besar. Setelah bermain bersama Barcelona selama delapan musim dan menduduki pemain inti selama di Barcelona, Schuster pindah ke klub rival abadi terhebat sepanjang sejarah sepakbola, yaitu Real Madrid. Dia bermain sama hebatnya di Real Madrid seperti dia saat di Barcelona, dan untuk menambahkan kontroversi yang sebelumnya telah ia lakukan adalah Schuster memutuskan untuk pindah ke rival abadi satu kota Real yaitu Atletico Madrid pada usia 30 tahun.

Kenny Miller

Hanya ada satu rival abadi yang dapat menyaingi El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona, yaitu laga lama derby antara Rangers dan Celtic. Dipenuhi dengan politik tingkat tinggi dibalik rivalitas kedua tim, kebanyakan pemain tahu bahwa itu satu-satunya rivalitas yang tidak ingin anda kacaukan. Dan sepertinya, hanya Kenny Miller yang melupakan hal tersebut, dengan kepindahannya antara kedua klub tidak hanya sekali, tapi dua kali, pindah dari Rangers ke Celtic dan kembali lagi ke Rangers. Pada akhirnya, fans Rangers tidak terlalu memperdulikan tentang kepindahannya tersebut ke rival abadi mereka, dikarenakan performa Kenny Miller bersama Rangers sungguh spektakuler dan membantu Rangers untuk mendapatkan beberapa kali gelar juara liga. Fans Celtic mungkin mendapatkan sedikit keuntungan dari Miller, walaupun dia bermain buruk di musim pertamanya bersama Celtic, tapi Celtic masih bisa menjuarai gelar juara liga dan juga cup di musim pertama sekaligus terakhir bersama mereka.

William Gallas

Beberapa mengatakan bahwa memasukkan nama Gallas dalam list ini tidak adil, karena dia hanya pindah dari Chelsea ke Arsenal sebagai bagian dari perjanjian yang membawa Ashley Cole ke Chelsea. Bagaimanapun juga, siapapun yang mengatakan ini lupa bahwa Gallas meninggalkan Chelsea dengan beberapa ketentuan, dimana klub mengeluarkan ketentuan dimana apabila Gallas tidak dijual oleh klub maka dia diperboleh mencetak own goal. Yang membuatnya tambah buruk adalah Gallas memutuskan untuk pindah ke Tottenham di akhir masa kontraknya bersama Arsenal, sekali lagi mengecewakan para fans pada tim yang ditinggalkannya. Dan bertambah buruk lagi adalah Arsenal bertujuan untuk memperpanjang kontraknya, tapi peraturan di kontraknya menulis kenaikan gaji yang sangat tinggi yang dapat dipenuhi oleh The Gunners.

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovis tidak pernah diketahui pernah setia pada sebuah klub. Internasional, Ibra telah beberapa kali menyatakan untuk pensiun bersama timnas, pernah karena dia tidak setuju atas hukuman yang dia terima karena pergi keluar dua malam sebelum pertandingan melawan Liechtenstein, dan lainnya karena dia merasa, dikarenakan kegagalan Swedia untuk lolos qualifikasi pada piala dunia 2010, membuat laga internasional Swedia selanjutnya menjadi tidak berarti. Tapi ketidaksetiaan Ibrahimovic pada laga internasional sama seperti ketidaksetiaannya pada laga domestik. Setelah Juventus mendapatkan hukuman untuk turun ke seri B atas skandal yang terjadi, tidak hanya Zlatan Ibrahimovic (dan agennya) memaksa agar dirinya segera dikeluarkan dari kontrak, tapi juga dia pindah ke rival abadi Juventus di seri A yaitu Inter Milan. Tidak mungkin untuk dapat bermain di kedua sisi dari klub rivalitas terbesar di seri A, Ibra memutuskan bahwa dia ingin bermain untuk kedua sisi dari rivalitas terbesar di Itali, yaitu Milan Rivalitas. Mendapat perlakuan tidak menyenangkan bersama Barcelona, Ibrahimovic pindah ke AC Milan, dimana dia kembali menempati posisi sebagai pencetak gol tersubur dan memenangkan gelar juara Seri A setiap tahun dia bermain di seri A. Perlu diketahui bahwa, Zlatan Ibrahimovic sebelumnya ingin pindah dari Barcelona ke Real Madrid setelah tidak cocok dengan Pep Guardiola di Barcelona, tapi akhirnya setuju untuk pindah ke AC Milan setelah keinginannya untuk pindah ke Real ditolak oleh Sandro Rosell.

Ronaldo (Brazil)

Ronaldo memang selalu akan menjadi legenda dan merupakan salah satu striker terbaik dunia yang menunjukkan permainan indah, tapi ketika dibahas mengenai kesetiaan pada klub, Ronaldo tidak dapat menunjukkan apa pun. Walaupun dia tidak pernah pindah langsung dari satu rival ke rival lainnya, tetapi Ronaldo pernah bermain baik untuk Barcelona ataupun Real Madrid, dan juga pernah bermain untuk Inter Milan dan AC Milan, menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang pernah bermain untuk keempat klub tersebut. Pertama kali sikap penghianatan Ronaldo yaitu ketika dia pindah ke Corinthians setelah melakukan training selama beberapa bulan bersama klub Flamengo untuk menyembuhkan cedera lututnya. Walau Flamengo telah menjelaskan bahwa mereka telah mengontrak Ronaldo, tetapi kemudian Ronaldo memutuskan untuk bersama Corinthians, yang merupakan rival abadi Flamengo di Brazilian Serie A.

Wayne Rooney

Wayne Rooney tumbuh besar sebagai pendukung Everton dan tinggal dekat dengan klub tersebut selama masa kecilnya. Dia bergabung bersama Everton muda saat usianya 11 tahun dan segera memukau para fans dan manager klub atas skil luar biasanya. Juga memukau para fans atas kesetiaan yang ditunjukkan Wayne Rooney awal mulanya. Setelah mencetak gol di final FA Youth Cup, Rooney menunjukkan kaos yang berisi tulisan "Sekali Biru, Selamanya tetap Biru" untuk memberikan kepastian atas dedikasinya kepada klub. Dan, dua tahun kemudian, dedikasi tersebut sepenuhnya dihancurkan. Bukan hanya dia menghancurkan motto "Sekali Biru, Selamanya tetap Biru" untuk memilih sejumlah besar uang atas kepindahannya ke Manchester United, tapi dia menunjukkan ketidakpedulian atas klub yang telah membuatnya menjadi pemain besar dengan cara mencium logo United di depan para fans Everton setelah mencetak gol bagi United saat menjamu Everton.

Mo Johnston

Tidak seperti Kenny Miller, Mo Johnston mengalami perpindahan di the Old Firm hanya sekali, dan itupun setelah sebelumnya dua musim bersama klub Prancis Nantes. Lalu mengapa dia berada di urutan atas dalam list ini? Karena Mo Johnston membuat kekacauan hebat dari kepindahannya. Sebelum pindah dari Nantes ke Rangers, Johnston telah menjadi pahlawan bagi fans Celtic. Dia telah membuat 50 lebih gol untuk Celtic dari 1984 hingga 1987, dan memenangkan gelar juara liga dan Scotland Cup bersama Celtic juga. Lalu, ketika dia memutuskan untuk kembali ke Scotland setelah dari Nantes, Johnston mengharapkan untuk kembali ke Celtic dan bahkan dia telah membuat konfrensi pers di Celtic Park yang mengatakan bahwa "Celtic merupakan satu-satunya klub yang ingin saya bermain." Bagaimanapun juga, ketika dia mengetahui bahwa Rangers yang mampu memberikan dia penawaran dengan nilai kontrak yang jauh lebih besar, Johnston berbalik arah atas pernyataan sebelumnya dan segera bergabung bersama Rangers. Hal ini membuat kedua kubu mengalami suatu kekacauan, fans Rangers membakar barang-barang mereka yang berlogo Rangers dan juga mengancam akan mengembalikan tiket mereka yang telah dibeli untuk satu musim, dan fans Celtic memperlakukan Johnston sebagai Yudas Iskariot atas tindakan berbalik arahnya. Walaupun pada akhirnya, Mo Johnston berhasil mengikat sebagian besar fans Rangers, yang pada mulanya menolak pemain beragama Katholic tersebut berada di klub Protestandt, lambat laun menerima dirinya atas kemampuan dan hasil bagusnya bersama Rangers. Johnston berhasil mencetak 46 gol dalam 100 penampilannya bersama klub dan memenangkan dua gelar juara liga dan juara Scotland Cup juga.

Ashley Cole

Cashley atau juga diartikan pemain yang semua orang benci, berada di urutan ketiga dalam list ini. Babak pertama Ashley Cole dalam kontroversi adalah saat pertemuan tertutupnya bersama Jose Mourinho dan Peter Kenyon dari Chelsea. Ketika pertemuan tersebut diketahui umum, semua orang yang terlibat mendapat ganjaran atas tindakan mereka, dan kartu izin agen Cole dibekukan selama 18 bulan. Cole menandatangi satu tahun perpanjangan dari kontraknya setelah kejadian tersebut, tapi tidak lama kemudian dirinya membuat kontroversi kedua ketika dia menolak penawaran perpanjangan kontrak Arsenal untuk mendapat kenaikan gaji seperti yang diberikan oleh Chelsea, dan mengatakan kepada umum bahwa dia merasa terhina atas gaji yang coba diberikan oleh Arsenal.

Luis Figo

Sungguh disayangkan bahwa salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa dan seorang profesional sejati harus diberi label "penghianat", tapi bila anda melihat atas kepindahannya dengan tinggal rivalitas terbesar sepanjang sejarah, maka label tersebut selayaknya anda terima. Kepindahan Luis Figo ke Real Madrid merupakan hal yang berbahaya, karena dia merupakan salah satu pemain yang sangat dicintai oleh para pemain Barcelona selama dirinya berseragam Barca, dan telah memenangkan beberapa gelar bersama klub. Tiga tahun setelah kepindahannya dari Barcelona, Figo masih sering dilempari barang-barang saat dirinya berlaga, termasuk salah satunya kepala babi.

Sol Campbell

Menurut saya, Sol Campbell bukan merupakan penghianat terbesar. Cerita kepindahannya mirip dengan Wayne Rooney dan tidak sehebat Gallas, Ronaldo ataupun Zlatan Ibrahimovic, Sol Campbell hanya pindah ke klub rival sekali, tapi dia segera masuk ke peringkat nomor 1 penghianat terbesar dalam sejarah sepakbola setelah kepindahannya. Bukan keinginan Campbell untuk meninggalkan Tottenham yang membuat fans Spurs membencinya, mereka mengerti bahwa pemain sekaliber Campbell pantas untuk bermain dengan klub yang berlaga di liga champion. Tapi untuk pindah ke klub rival dengan status bebas transfer, itu sangat tidak bisa diterima, dan segera mendapati dirinya dengan panggilan "Yudas" oleh supporter Spurs. Dalam rangking 50 penghianat terbesar dalam sejarah sepakbola yang dilakukan oleh Daily Mail, Sol Campbell pun menempati peringkat nomor 1.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site