Sejarah dipenuhi dengan pemberontak, dan karena ada begitu banyak contoh, saya telah memilih secara khusus pemberontak dengan kedudukan sosial yang rendah.
Orang dengan asal-usul sosial yang rendah memiliki lebih banyak alasan untuk menjadi pemberontak daripada anggota-anggota kelas atas, tetapi pemberontak yang berasal dari kelas atas memiliki kesempatan lebih baik untuk sukses dan terus menjadi pemimpin.
Itu sebabnya banyak pemberontak-pemberontak terkenal yang tidak dimasukkan dalam daftar ini, termasuk William I, Prince of Orange, Simon Bolivar, Rani Lakshmibai atau Jos=C3=A9 Gabriel Condorcanqui.
Selain masalah kedudukan sosial, saya juga memilih untuk fokus pada pemberontak dengan latar belakang militer. Itulah mengapa tidak ada pemimpin politik dari Revolusi Perancis atau Rusia masuk daftar ini.
10. Giuseppe Garibaldi
1807 - 1882
Giuseppe Garibaldi lahir dari keluarga pedagang dan pada awalnya menjadi kapten kapal. Pada 1834, ia berpartisipasi dalam pemberontakan gagal yang terinspirasi oleh Giuseppe Mazzini dan pergi ke pengasingan di Amerika Selatan. Ia berpartisipasi dalam beberapa pemberontakan di Brasilia sebelum menjadi komandan armada Uruguay dalam sebuah pembangkangan terhadap mantan presiden Uruguay. Pada tahun 1848, ia ikut serta dalam aksi militer selama revolusi di Italia dan, dengan satu detasemen laki-laki, ia membela Roma melawan pasukan Prancis. Setelah revolusi itu berakhir di tahun 1850, ia pergi ke Amerika Serikat dan negara-negara lain di Amerika dan Pasifik. Ketika kakaknya meninggal, pada tahun 1859, ia kembali ke Italia. Pada 11 Mei 1860, ia dan 1.000 relawan mendarat di Sisilia. Setelah beberapa pertempuran, mereka berhasil menaklukkan pulau tersebut dengan bantuan Angkatan Laut Inggris. Di daratan Italia pasukannya tumbuh menjadi 25.000 orang. Ia ditangkap dalam pertempuran, dipenjara dan dibebaskan. Selanjutnya, ia berpartisipasi dalam beberapa kampanye militer, terpilih menjadi anggota parlemen, menganjurkan emansipasi wanita dan mati sebagai orang yang sangat terhormat.
Pada 1861, Garibaldi menawarkan jasanya kepada Presiden Lincoln selama Perang Saudara, dengan kondisi bahwa deklarasi penghapusan perbudakan dibuat, tapi Lincoln menolak.
9. Walter (Wat) Tyler
1341 - 1381
Wat Tyler adalah tiler yang dari Kent atau Essex County. Alasan pemberontakannya adalah untuk menolak pajak perseorangan. Raja Richard II pada saat itu masih berusia 14 tahun. Protes pertama terjadi pada 30 Mei 1351, lalu pada bulan Juni 1351, tentara pemberontak yang dipimpin Wat Tyler berbaris menuju London. Pada tanggal 14 Juni 1381, saat terjadi negosiasi dengan Richard II, para pemberontak menyerbu menara dan membunuh Lord Chancellor and Archbishop of Canterbury, Simon of Sudbury, and Lord Treasurer Robert de Hales.. Pada tanggal 15 Juni 1381, sebelum negosiasi baru dimulai, Wat Tyler dibunuh oleh Lord Major of London, William Walworth. Richard II berjanji untuk memenuhi tuntutan pemberontak, namun kata-katanya bohong belaka. Satu-satunya konsesi adalah istilah "pajak perseorangan" tidak lagi digunakan.
8. Jakob Rohrbach
1490 - 1525
Jakob Rohrbach adalah seorang pemimpin perang bagi kalangan petani. Ia dilahirkan di desa Bockingen, dekat Heilbronn di Jerman. Ia seorang hamba yang berada di bawah kekuasaan feodalisme, tetapi ia mendapatkan penghormatan dan mencapai kemakmuran, meskipun fakta menunjukkan bahwa ia berkonflik dengan tuannya. Ketika Perang Petani 1525 pecah, ia menjadi komandan dari salah satu detasemen. Detasemennya mencakup lebih dari 8000 orang. Ia ditangkap selama pertempuran dan dibakar hidup-hidup.
7. Yemelyan Pugachev
1742 - 1775
Yemelyan Pugachev, seorang Cossack sungai Don, berasaal dari desa yang sama dengan Stepan Razin (bawah). Pada usia 20 tahun, ia meninggalkan rumah dan pergi ke Sungai Ural. Pemberontakannya dimulai pada tahun 1773, ketika ia mengaku sebagai Peter III, pembunuh suami Catherine II. Pemberontakannya meliputi wilayah seluas Prancis dengan jumlah tentara yang mencapai sekitar 100.000 orang. Pugachev akhirnya ditangkap oleh Cossacknya sendiri, diangkut ke Moskow dan dieksekusi di di depan publik. Para pengikutnya pun dieksekusi hingga manyisakan sekitar sepertiga dari jumlah penduduk.
6. Guillaume Cale
1320 - 1358
Guillaume Cale kemungkinan besar adalah seorang petani yang dari Mello, utara kota Paris. Ia memulai pemberontakan pada musim semi 1358, ketika 5.000 orang yang dipimpinnya mengambil alih wilayah Beauvais dan menewaskan ratusan bangsawan. Lalu, cale dan tentaranya mendiami perbukitan yang berada di dekat Mello untuk menunggu kedatangan pasukan raja, yang dipimpin oleh Charles II, Raja Navarre. Pada 10 Juni 1358, Charles II menawari Cale kesempatan untuk mendiskusikan perjanjian. Cale menerima tawaran. Ia meninggalkan barisannya setelah mempersiapkan pertahanan yang efisien dan memasuki pasukan raja. Akan tetapi, Cale diseret dan dibawa ke Clermont, tempat di mana ia disiksa secara brutal. Akhirnya, kepalanya dipenggal di alun-alun kota bersama sisa-sisa pasukannya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa ia disiksa sampai mati dengan cara dipasangi mahkota merah-panas.
Orang dengan asal-usul sosial yang rendah memiliki lebih banyak alasan untuk menjadi pemberontak daripada anggota-anggota kelas atas, tetapi pemberontak yang berasal dari kelas atas memiliki kesempatan lebih baik untuk sukses dan terus menjadi pemimpin.
Itu sebabnya banyak pemberontak-pemberontak terkenal yang tidak dimasukkan dalam daftar ini, termasuk William I, Prince of Orange, Simon Bolivar, Rani Lakshmibai atau Jos=C3=A9 Gabriel Condorcanqui.
Selain masalah kedudukan sosial, saya juga memilih untuk fokus pada pemberontak dengan latar belakang militer. Itulah mengapa tidak ada pemimpin politik dari Revolusi Perancis atau Rusia masuk daftar ini.
10. Giuseppe Garibaldi
1807 - 1882
Giuseppe Garibaldi lahir dari keluarga pedagang dan pada awalnya menjadi kapten kapal. Pada 1834, ia berpartisipasi dalam pemberontakan gagal yang terinspirasi oleh Giuseppe Mazzini dan pergi ke pengasingan di Amerika Selatan. Ia berpartisipasi dalam beberapa pemberontakan di Brasilia sebelum menjadi komandan armada Uruguay dalam sebuah pembangkangan terhadap mantan presiden Uruguay. Pada tahun 1848, ia ikut serta dalam aksi militer selama revolusi di Italia dan, dengan satu detasemen laki-laki, ia membela Roma melawan pasukan Prancis. Setelah revolusi itu berakhir di tahun 1850, ia pergi ke Amerika Serikat dan negara-negara lain di Amerika dan Pasifik. Ketika kakaknya meninggal, pada tahun 1859, ia kembali ke Italia. Pada 11 Mei 1860, ia dan 1.000 relawan mendarat di Sisilia. Setelah beberapa pertempuran, mereka berhasil menaklukkan pulau tersebut dengan bantuan Angkatan Laut Inggris. Di daratan Italia pasukannya tumbuh menjadi 25.000 orang. Ia ditangkap dalam pertempuran, dipenjara dan dibebaskan. Selanjutnya, ia berpartisipasi dalam beberapa kampanye militer, terpilih menjadi anggota parlemen, menganjurkan emansipasi wanita dan mati sebagai orang yang sangat terhormat.
Pada 1861, Garibaldi menawarkan jasanya kepada Presiden Lincoln selama Perang Saudara, dengan kondisi bahwa deklarasi penghapusan perbudakan dibuat, tapi Lincoln menolak.
9. Walter (Wat) Tyler
1341 - 1381
Wat Tyler adalah tiler yang dari Kent atau Essex County. Alasan pemberontakannya adalah untuk menolak pajak perseorangan. Raja Richard II pada saat itu masih berusia 14 tahun. Protes pertama terjadi pada 30 Mei 1351, lalu pada bulan Juni 1351, tentara pemberontak yang dipimpin Wat Tyler berbaris menuju London. Pada tanggal 14 Juni 1381, saat terjadi negosiasi dengan Richard II, para pemberontak menyerbu menara dan membunuh Lord Chancellor and Archbishop of Canterbury, Simon of Sudbury, and Lord Treasurer Robert de Hales.. Pada tanggal 15 Juni 1381, sebelum negosiasi baru dimulai, Wat Tyler dibunuh oleh Lord Major of London, William Walworth. Richard II berjanji untuk memenuhi tuntutan pemberontak, namun kata-katanya bohong belaka. Satu-satunya konsesi adalah istilah "pajak perseorangan" tidak lagi digunakan.
8. Jakob Rohrbach
1490 - 1525
Jakob Rohrbach adalah seorang pemimpin perang bagi kalangan petani. Ia dilahirkan di desa Bockingen, dekat Heilbronn di Jerman. Ia seorang hamba yang berada di bawah kekuasaan feodalisme, tetapi ia mendapatkan penghormatan dan mencapai kemakmuran, meskipun fakta menunjukkan bahwa ia berkonflik dengan tuannya. Ketika Perang Petani 1525 pecah, ia menjadi komandan dari salah satu detasemen. Detasemennya mencakup lebih dari 8000 orang. Ia ditangkap selama pertempuran dan dibakar hidup-hidup.
7. Yemelyan Pugachev
1742 - 1775
Yemelyan Pugachev, seorang Cossack sungai Don, berasaal dari desa yang sama dengan Stepan Razin (bawah). Pada usia 20 tahun, ia meninggalkan rumah dan pergi ke Sungai Ural. Pemberontakannya dimulai pada tahun 1773, ketika ia mengaku sebagai Peter III, pembunuh suami Catherine II. Pemberontakannya meliputi wilayah seluas Prancis dengan jumlah tentara yang mencapai sekitar 100.000 orang. Pugachev akhirnya ditangkap oleh Cossacknya sendiri, diangkut ke Moskow dan dieksekusi di di depan publik. Para pengikutnya pun dieksekusi hingga manyisakan sekitar sepertiga dari jumlah penduduk.
6. Guillaume Cale
1320 - 1358
Guillaume Cale kemungkinan besar adalah seorang petani yang dari Mello, utara kota Paris. Ia memulai pemberontakan pada musim semi 1358, ketika 5.000 orang yang dipimpinnya mengambil alih wilayah Beauvais dan menewaskan ratusan bangsawan. Lalu, cale dan tentaranya mendiami perbukitan yang berada di dekat Mello untuk menunggu kedatangan pasukan raja, yang dipimpin oleh Charles II, Raja Navarre. Pada 10 Juni 1358, Charles II menawari Cale kesempatan untuk mendiskusikan perjanjian. Cale menerima tawaran. Ia meninggalkan barisannya setelah mempersiapkan pertahanan yang efisien dan memasuki pasukan raja. Akan tetapi, Cale diseret dan dibawa ke Clermont, tempat di mana ia disiksa secara brutal. Akhirnya, kepalanya dipenggal di alun-alun kota bersama sisa-sisa pasukannya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa ia disiksa sampai mati dengan cara dipasangi mahkota merah-panas.
5. Stepan Razin
1630 - 1671
Stepan Razin adalah seorang pemimpin Cossack yang memimpin pemberontakan besar-besaran terhadap para bangsawan dan birokrasi Tsar di Rusia Selatan. Cossack adalah pemilik tanah yang terikat dengan militer dan sering bertentangan dengan kekuasaan negara pusat. Pada 1670, Razin yang
berpura-pura melaporkan diri di markas besar Cossack di Don, secara
terbuka memberontak terhadap pemerintah, menangkap Cherkassk, dan
Tsaritsyn. Setelah menangkap Tsaritsyn, Razin berlayar ke Volga bersama
pasukannya yang berjumlah hampir 7000 orang.
Orang-orang pergi ke arah Cherny Yar, sebuah kubu pemerintah di antara
Tsaritsyn dan Astrakhan. Razin dan anak buahnya kemudian cepat
mengambil-alih Cherny Yar ketika Cherny Yar bangkit melawan
pejabat-pejabat mereka dan bergabung dengan Cossack pada bulan Juni
1670. Setelah membantai semua penentangnya (termasuk dua Pangeran
Prozorovsky) dan menyebabkan terjadinya penjarahan, Razin mengubah
Astrakhan menjadi republik Cossack. Pada 1671, ia dan saudaranya Frol
Razin, ditangkap di Kaganlyk, benteng terakhirnya. Ia kemudian dibawa ke
Moskow di mana ia mengalami penyiksaan,
4. Pancho Villa
1878 - 1923
Nama
aslinya Doroteo Arango, tapi lebih dikenal sebagai Pancho Villa. Ia
lahir sebagai anak tertua dalam keluarga petani miskin. Ketika berusia
16 tahun, ia menembak Lopez Negre, salah satu pemilik atau administrator
hacienda karena Lopez mencoba memperkosa adik Doroteo. Doroteo
melarikan diri dan menjadi anggota kelompok bandit. Saat revolusi
Meksiko dimulai pada 1910, ia mengomandani kavaleri besar. Ia
bekerjasama dengan Jenderal Huerta, tapi keduanya kemudian terlibat
konflik. Ia dijatuhi hukuman mati, tetapi Presiden Madero merubahnya
menjadi hukuman penjara. Villa melarikan diri. Setelah Huerta
dikalahkan, Villa menjadi gubernur salah satu negara bagian Meksiko.
Kemudian ia masuk ke sebuah konflik dengan AS, menyerang beberapa daerah
di New Mexico dan Texas. Ia dibunuh saat mengunjungi sebuah bank di
kota Parral untuk mengambil emas guna membayar stafnya. Tidak ada bukti
siapa bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
3. Zhu Yuanzhang
1328 -1398
Mungkin
inilah pemberontak paling sukses dalam daftar tentara Cina, Zhu
Yuanzhang lahir di sebuah desa miskin sebagai anak tertua dari tujuh
bersaudara. Keluarganya meninggal dalam banjir ketika ia berusia 16
tahun. Untuk beberapa waktu ia hidup sebagai seorang pengemis pengembara
dan secara pribadi mengalami banyak kesulitan hidup. Antara usia 20
dan 24 ia tinggal di sebuah biara di mana ia belajar membaca dan
menulis. Tapi biara tempat tinggalnya hancur pada 1352 ketika pasukan
lokal memberontak melawan Dinasti Yuan. Ia bergabung dengan pasukan
pemberontak dan mengomando 1357 tentara. Ia dan tentaranya berhasil
menaklukkan Nanjing. Puncaknya, ia menjadi kaisar dengan nama Hongwu
(meskipun ia lebih dikenal dengan nama Taizu). Ia mendirikan Dinasti
Ming yang dianggap sebagai salah satu pinakel budaya Cina.
2. William Wallace
1273 - 1305
William
Wallace adalah seorang bangsawan kecil. Ia terlibat konflik dengan
Inggris karena alasan pribadi: ia menjadi seorang pemberontak. Posisi
Wallace tidak sesuai dengan kaum bangsawan tinggi Skotlandia yang dikenal Edward I, Raja Inggris, sebagai penengah dalam sengketa suksesi.
Sendirian, Wallace kemudian membunuh William de Heselrig, sheriff Lanark dan melancarkan pemberontakan
terbuka pada 1297. Pasukan di bawah komandonya memenangkan dua
pertempuran besar, meski mereka kalah jumlah. Tapi, akibat
pengkhianatan, ia ditangkap, diangkut ke London, digantung, ditarik dan
dipotong-potong.
1. Spartacus
109 SM - 71 SM
Spartacus
(109 SM - 71 SM) adalah pemimpin budak paling terkemuka dalam Perang
Budak Ketiga [pemberontakan budak besar-besaran terhadap Republik
Romawi]. Spartacus dilatih di sekolah gladiator (Ludus) milik Lentulus
Batiatus yang berlokasi di dekat Capua. Pada 73 SM, Spartacus merupakan salah satu di antara sekelompok gladiator yang berencana untuk melarikan diri. Meski ada yang
membocorkan rencana itu, sekitar 70 orang berhasil menyita perkakas
dapur, berjuang untuk membebaskan diri dari sekolah serta menyita
beberapa gerobak senjata gladiator dan baju besi. Budak-budak yang lolos pun berhasil mengalahkan kekuatan kecil yang
dikirim untuk menumpas mereka, menjarah kawasan Capua. Budak-budak lain
kemudian direkrut ke dalam barisan mereka dan akhirnya mereka
mengundurkan diri ke posisi yang lebih aman di Gunung
Vesuvius. Begitu bebas, para gladiator memilih Spartacus dan dua budak
Gaul-Crixus dan Oenomaus-sebagai pemimpin. Kelompok tersebut kemudian
melawan ekspedisi. Setelah dua tahun bertempur dalam Perang Budak
Ketiga, Spartacus menarik mundur pasukannya dengan sebagian besar dari
mereka terbunuh di medan perang. Nasib akhir Spartacus sendiri tidak
diketahui. Tubuhnya tidak pernah ditemukan, tetapi ia dicatat oleh para sejarawan telah tewas dalam pertempuran bersama anak buahnya.
0 komentar:
Posting Komentar